Saturday, February 4, 2012

Aku, Kamu, Bebas!

Lagi-lagi menghilang, lagi-lagi tidak menulis. Belakangan ini saya pun agak kesal dengan otak ini. Jarang bisa diajak berdamai, malah lupa akan hal-hal yang terdaulat, disuka. Banyak kegiatan dilakukan, mobilitas makin tinggi. Banyak hal baru didapat, tapi tak pelak beribu macam juga terlewat, terlantar, terlepas. Entahlah, lepas delapan belas bulan ruang hidup baru saya berlangsung. Dalam delapan belas itu saya terus mencoba menjadi manusia. Meraih kembali hak-hak otonom atas diri yang bertanggung jawab.

Bukan menghilang sekedar lari dari hidup, namun benar hidup baru saya jalani. Kecendrungan untuk menyendiri kini dipaksa dikikis, demi tugas. Tugas membentuk manusia. Terdengar sangat sombong dan arogan, namun begitulah. Hari-hari saya kini dihabiskan untuk merumus teori-teori pembentukan manusia. Bahan utama untuk memproses tugas tersebut adalah interaksi sosial. Mungkin poin ini yang membuat jadi berat. Kesulitan karena kecendrungan menikmati diri sendiri sangat mendominasi diri.

Ada satu hal menarik dalam perumusan tersebut yang saya nikmati. Tidak lain pembebasan diri sendiri lah yang sebenarnya sedang saya lakukan. Tentunya proses penciptaan teori tersebut dilakukan bersama dengan mereka yang mau dibentuk, kami bersama menentu kebutuhan, menyusun sintesa. Teori tidak secara arogan saya tentukan sendiri, karena saya tidak berada di luar mereka. Kita ini sama, sama-sama harus keluar dari hegemoni pihak dominan. Bersama melakukan pembebasan.

Kurnia Yunita Rahayu

2 comments:

  1. pasti abis gara-gara abis bedah buku nya si Pemimpin Umum yang ganteng itu ya? hahahahahaha.

    ReplyDelete
  2. banyak terpengaruh dari bab 1 buku Pedagogy of The Oppressed, Mas. :P

    ReplyDelete