Saturday, October 16, 2010

Masa Depan Suram

Masa depan suram, atau lebih dikenal dengan istilah madesu bagi anak muda di abad ke-21 ini, menjadi sebuah kata yang begitu indah di telinga dan hati saya saat ini.

Saya yakin dan percaya: semua masa depan adalah suram, kelam, dan gelap

Bagaimana manusia dapat dengan pendeknya berkata, dengan pendidikan yang tinggi, atau dengan jabatan karir yang tinggi, masa depan cerah sudah di tangan?

Jangankan untuk menggenggam masa depan. Akankah kita masih bisa hidup esok hari saja tidak ada yg pernah tahu.

Masa depan suram, ya kembali pada istilah itu.
Saya sangat mencintainya.

Tiga buah kata itu, mengantarkan manusia pada sebuah kemesraan dengan Sang Pemilik Masa Depan.
Ketika kita harus memohon, menangis, meronta, meraung, bersujud di hadapan-Nya, memohon sesuatu yang tak mungkin nampak di mata manusia.
Ya, halaman-halaman gelap masa depan, yang tak pernah kita tahu namun harus selalu kita ikhlaskan dan serahkan kemana saja Dia akan membawa pergi, Dia Sang Perencana yang Tak Pernah Keliru.

Kurnia Yunita Rahayu

Sunday, October 3, 2010

Puisi Hatiku

Mengintip laju mobil dari jembatan penyebrangan Kampung Rambutan
Menghirup udara segar di jalur pejalan kaki sambil beradu cepat menyeberang sebelum kereta api melintas di sisi kali Manggarai
Menelan habis kepulan asap hitam dari bus kota
Mengejar bus mayasari bakti bernomor keramat setiap pagi dan sore

aaah tidak disangka hal-hal itu menjadi sangat indah dalam hidup yang cuma sesaat ini
tidak perlu duduk di sebuah mobil mewah untuk dapat mendapatkan ketenangan hati
tidak butuh aku miliki semua gadget canggih untuk bisa tersenyum menatap langit
tidak usah bertemankan seribu orang periang atau bahkan satu orang sok periang untuk aku bisa menikmati kotaku yang sangat kucintai ini

aku cinta diriku
aku bangga dengan hidupku
aku percaya aku
aku hanya untukku

--aku, menikmati suara gemericik air hujan yang bernyanyi dengan amat merdunya