Friday, July 8, 2011

Kita, yang Tak Pasti

Dua puluh delapan bulan yang lalu, kita bertemu dan saling berkasih tanpa ada kepastian. 
Kini, rindu dan cemburu berlomba untuk menjadi yang pasti.
Namun perjalanan kita masih panjang. Dan sekali lagi, tanpa ada kepastian.
Diiringi segala hal yang tak pasti, kita nikmati dua puluh delapan purnama bersama.
Kita menangis, tertawa, tanpa tahu pasti apa yang kan kita dapat.
Tapi aku tahu, ada sebuah keyakinan yang lebih penting daripada yang kita dapat-hilang.
Keyakinan yang menyelimuti kita saat arungi hujan dan kemarau yang makin tak pasti datangnya.
Dan di tengah cengkraman segala yang tak pasti, aku ingin merengkuh dunia, di dalam pelukanmu.
Di tengah segala hal yang tak pasti, aku lewati dua puluh delapan bulan indah bersamamu. Dan di bulan kedua puluh delapan ini, aku bertambah yakin untuk terus bersamamu.


Kurnia Yunita Rahayu